Minggu, 28 Agustus 2011

Design Graphic and Photography


Karya Seni identik dengan suatu yang unik. Oleh karenanya seorang seniman dalam melahirkan karyanya selalu mencari bentuk-bentuk baru. 
Untuk itu diperlukan sesuatu yang unik. Ini berarti sesuatu yang belum pernah atau mungkin jarang dipakai oleh seniman lain pada karya-karya sebelumnya. 

Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang 
memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, 
atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu 
permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. 
Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya 
seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. 

Desain Grafis juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk
menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan 
menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya.
Desain grafis adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi 
dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.


Fotografi (dari bahasa Inggrisphotography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang Fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagaipajanan (exposure).

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.






1 komentar:

  1. uda tk folw gan. Folow back gan. Hehe.uda tk folw gan. Folow back gan. Hehe.

    BalasHapus